Jangan Ngawur! Begini Tata Cara Mandi Junub Yang Benar Sesuai Anjuran Rasulullah
jangan menyepelekan mandi junub dan juga mandi sehabis haidh, sudah benar belum sepanjang ini? tentu lebih keseringan asal – asalan kan? bila sepanjang ini masih belum setimpal tata trik yang diajarkan rasulullah lekas rubah itu.
bahasan kali ini masih kelanjutan dari kitab manhajus salikin karya syaikh as – sa’di.
kitab ath – thaharah (bersuci) , bab perihal yang menimbulkan mandi harus dan juga caranya
syaikh ‘abdurrahman bin nashir as – sa’di mengatakan:
tata trik mandi junub bagi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan dimulai dengan cuci kemalùan, setelah itu berwudhu sempurna, setelah itu menyiramkan air ke kepala 3 kali, dialirkan serupa itu.
setelah itu menyiramkan air ke tubuh yang lain. kemudian menyiramkan kaki dengan berpindah ke tempat yang lain.
ada juga perihal yang harus yang mesti dipadati kala mandi merupakan menyiramkan air ke segala tubuh, tercantum dasar rambut yang tipis ataupun yang tebal. wallahu a’lam.
rukun mandi
hakikat mandi merupakan mengguyur segala tubuh dengan air, ialah menimpa rambut dan juga kulit. tetapi karna ini merupakan mandi harus ataupun mandi junub, hingga mesti dibedakan dengan mandi biasa, ialah dibedakan dengan hasrat.
‘aisyah radhiyallahu ‘anha yang menggambarkan tata trik mandi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia melaporkan,
ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ
“kemudian dia mengguyur air pada segala tubuhnya. ” (hr. an – nasa’i, nomor. 247. syaikh al – albani berkata kalau hadits ini shahih)
hadits kesatu:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
dari ‘aisyah, istri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kalau bila nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, dia mengawalinya dengan cuci kedua telapak tangannya. setelah itu dia berwudhu sebagaimana wudhu buat shalat. kemudian dia memasukkan jari – jarinya ke dalam air, kemudian menggosokkannya ke kulit kepalanya, setelah itu menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak 3 kali, setelah itu dia mengalirkan air ke segala kulitnya. ” (hr. bukhari, nomor. 248 dan juga muslim, nomor. 316)
hadits kedua:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
dari ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia mengatakan kalau maimunah radhiyallahu ‘anha berkata, “aku sempat sediakan air mandi buat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian dia menuangkan air pada kedua tangannya dan juga cuci keduanya 2 kali – dua kali ataupun 3 kali. kemudian dengan tangan kanannya dia menuangkan air pada telapak tangan kirinya, setelah itu dia cuci kemalûannya. sehabis itu dia menggosokkan tangannya ke tanah. setelah itu dia berkumur – kumur dan juga memasukkan air ke dalam hidung. kemudian dia membilas wajah dan juga kedua tangannya. setelah itu dia membilas kepalanya 3 kali dan juga mengguyur segala tubuhnya. sehabis itu dia beralih dari posisi semula kemudian cuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berubah). ” (hr. bukhari, nomor. 265 dan juga muslim, nomor. 317)
2 trik mandi serupa disebutkan dalam 2 hadits di atas dibolehkan. ialah kita dapat aja mandi dengan berwudhu secara sempurna terlebih dulu, sehabis itu kita mengguyur air ke segala badan, sebagaimana disebutkan dalam riwayat ‘aisyah.
ataupun boleh jadi kita pakai trik mandi dengan mulai berkumur – kumur, memasukkan air dalam hidup, cuci muka, cuci kedua tangan, cuci kepala, kemudian mengguyur air ke segala badan, setelah itu kaki dicuci terakhir.
tata trik mandi sehabis suci dari haidh
أَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ غُسْلِ الْمَحِيضِ فَقَالَ « تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ. ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا ». فَقَالَتْ أَسْمَاءُ وَكَيْفَ تَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَ « سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِينَ بِهَا ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِى ذَلِكَ تَتَبَّعِينَ أَثَرَ الدَّمِ. وَسَأَلَتْهُ عَنْ غُسْلِ الْجَنَابَةِ فَقَالَ « تَأْخُذُ مَاءً فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ – أَوْ تُبْلِغُ الطُّهُورَ – ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ »
“asma’ bertanya kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi perempuan haidh. hingga dia bersabda, “salah seseorang dari kamu hendaklah mengambil air dan juga daun bidara, kemudian engkau bersuci, kemudian membaguskan bersucinya. setelah itu hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya, kemudian menggosok – gosoknya dengan keras sampai menggapai pangkal rambut kepalanya. setelah itu hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya tadi. setelah itu engkau mengambil kapas bermisk, kemudian bersuci dengannya. kemudian asma’ mengatakan, “bagaimana ia dikatakan suci dengannya? ” dia bersabda, “subhanallah, bersucilah kalian dengannya. ” kemudian aisyah berkata–seakan – akan ia menutupi perihal tersebut–, “kamu sapu bekas – bekas darah haidh yang terdapat (dengan kapas tadi) ”. dan juga ia bertanya kepada dia tentang mandi junub, hingga dia bersabda, ‘hendaklah kalian mengambil air kemudian bersuci dengan sebaik – baiknya bersuci, ataupun bersungguh – sungguh dalam bersuci setelah itu kalian siramkan air pada kepala, kemudian memijatnya sampai menggapai dasar kepalanya, setelah itu mencurahkan air padanya’. ” (hr. bukhari nomor. 314 dan juga muslim nomor. 332).
dalam hadits ini ditunjukkan perbandingan mandi sehabis suci dari haidh dan juga mandi junub. yang terdapat pada mandi sehabis suci dari haidh:
memakai sabun dan juga pembersih yang lain beserta air
melepas kepangan sampai – sampai air hingga ke pangkal rambut
mudah – mudahan berguna. silahkan dishare.
( sumber: http:// jadzab. com/2018/03/jangan-ngawur-begini-tata-cara-mandi-junub-yang-benar-sesuai-anjuran-rasulullah. html )
0 Response to "Jangan Ngawur! Begini Tata Cara Mandi Junub Yang Benar Sesuai Anjuran Rasulullah"
Posting Komentar