Dahsyatnya Siksa Kubur, Ini Amalan Penyelamat Siksa Kubur yang Sering Diabaikan
mati merupakan keniscayaan untuk tiap makhluk. spesial buat manusia, mati bawa konsekuensi berbentuk partanggung jawaban atas apa yang dicoba di dunia. pertanggung jawaban ini diawali semenjak ia berposisi dalam alam kubur.
imam ibnu qayyim al – jauziy mengisahkan tentang prosesi seseorang hamba yang kafir kala nyawanya dicabut sampai memperoleh persoalan di dalam kubur. cerita ini diambil dari hadis al – bara bin azib.
kala itu, nabi muhammad saw menghadiri mereka yang lagi mengurus jenazah di baqi’ al – fardad. rasulullah saw mengatakan bila hamba itu mengarah akhirat dan juga terputus dari dunia hingga para malaikat turun kepadanya dengan muka menghitam.
malaikat itu bawa kain tenun yang kesat. mereka duduk sepanjang mata memandang. malaikat pencabutnya tiba sampai duduk di dekat kepalanya seraya mengatakan, hai jiwa yang kotor, keluarlah kepada kemurkaan allah dan juga kemarahan – nya.
rohnya lalu berpencar – pencar di tubuhnya. malaikat itu juga mencabut rohnya sebagaimana ia mencabut besi tusuk dari kain wol yang basah.
bila malaikat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, malaikat lain tidak membiarkan roh itu terdapat di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata juga sampai mereka meletakkannya di atas kain itu.
kain itu keluarkan bau busuk serupa bau bangkai di bumi. para malaikat membawanya naik. mereka tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan bertanya, apa bau yang busuk ini?
para malaikat yang bawa rohnya menanggapi, ia fulan bin fulan. sebutannya begitu kurang baik sebagaimana namanya terpanggil di dunia. langit itu tidak terbuka kala dimohon buat dibukakan menurutnya.
rasulullah saw juga membacakan ayat,
لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
“… tidak hendak dibukakan pintu – pintu langit untuk mereka, dan juga mereka tidak hendak masuk surga, saat sebelum unta masuk ke dalam lubang duri …” (qs al – araf: 40).
allah swt berfirman, tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang dasar. rohnya dilemparkan dengan sekali lemparan. nabi saw setelah itu membacakan ayat,
وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“… dan juga benda siapa mempersekutukan suatu dengan allah, hingga seolah – olah dia jatuh dari langit kemudian disambar oleh burung ataupun diterbangkan angin ke tempat yang jauh. ” (qs al – hajj: 31).
rohnya lalu dipulangkan ke tubuh. sehabis itu, 2 malaikat mendatanginya seraya bertanya, siapakah rabbmu? ia menanggapi, hah – hah, saya tidak ketahui.
siapakah orang yang diutus di tengah kamu ini? tanya 2 malaikat. hah – hah, saya tidak ketahui, jawabnya.
kemudian, terdapat penyeru yang berseru dari arah langit. hamba – ku ini telah berdusta. hingga bentangkanlah neraka menurutnya dan juga bukakanlah pintu yang mengarah neraka. hingga didatangkanlah kepada panas dan juga toksin neraka dan juga kuburnya disempitkan sampai tulang – tulangnya terlepas.
ia dikunjungi seseorang lelaki yang kurang baik mukanya, kurang baik pakaiannya, dan juga mengelu – arkan bau busuk. seraya mengatakan, terimalah laporan yang menyedihkanmu. inilah hari yang dijanjikan kepadamu.
hamba itu bertanya, siapa engkau? wajahmu merupakan muka yang tiba sembari bawa keburukan. orang yang tiba menanggapi, saya merupakan amalmu yang kurang baik. hamba itu mengatakan, ya rabbi, janganlah engkau datangkan hari kiamat.
di dalam novel ar – ruh wan – nafs karya al – hafizh abu abdullah bin mandah diterangkan gimana hamba yang kafir memperoleh siksa kubur.
kala roh dipulangkan lagi ke tempatnya tiduran, munkar dan juga nakir mendatanginya sembari menaburkan tanah dengan kedua taringnya.
mereka menggali tanah dengan rambutnya. suaranya serupa halilintar yang menggelegar sedangkan pemikirannya serupa kilat yang menyambar.
2 malaikat ini mendudukkan mayat itu setelah itu mengatakan, siapakah rabbmu?
ia menanggapi, saya tidak ketahui. setelah itu, terdapat yang berseru dari arah samping kubur. kalian benar tidak ketahui. malaikat munkar dan juga nakir memukulinya dengan tongkat besi.
walaupun timur dan juga barat menyatu, puukulan ini tidak menurun. kuburnya juga menyempit sampai tulang – tulang rusuknya tercecer. pintu neraka dibukakan di hadapannya. ia memandang tempat duduk di dalam neraka itu sampai datang hari kiamat.
macam – macam siksa kubur
1. diperlihatkan neraka jahannam
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan juga petang. ” (qs. ghafir: 46)
dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“sesungguhnya apabila salah seseorang di antara kamu mati hingga hendak ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan juga sore. apabila ia tercantum calon penunggu surga, hingga ditampakkan kepadanya surga. apabila ia tercantum calon penunggu neraka hingga ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘ini calon tempat tinggalmu, sampai allah subhanahu wa ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat’. ” (muttafaqun ‘alaih)
2. dipukul dengan palu dari besi
dari anas radhiyallahu ‘anhu, dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيَقُولَانِ: لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ فَيَسْمَعُهَا مَنْ عَلَيْهَا غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ
dari anas radhiyallahu ‘anhu, dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيَقُولَانِ: لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ فَيَسْمَعُهَا مَنْ عَلَيْهَا غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ
ada juga orang kafir ataupun munafik, hingga kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “apa jawabanmu tentang orang ini (rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ? ” ia berkata: “aku tidak ketahui. saya berkata apa yang dikatakan orang – orang. ” hingga kedua malaikat itu berkata: “engkau tidak ketahui? ! engkau tidak membaca? ! ” setelah itu dia dipukul dengan palu dari besi, pas di mukanya. ia kemudian menjerit dengan jeritan yang amat keras yang didengar segala penduduk bumi, kecuali 2 kalangan: jin dan juga manusia. ” (muttafaqun ‘alaih)
3. disempitkan kuburnya, hingga tulang – tulang rusuknya silih bersilangan, dan juga dikunjungi sahabat yang kurang baik mukanya dan juga busuk baunya
dalam hadits al – bara’ bin ‘azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan tentang orang kafir sehabis mati:
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا مِنَ النَّارِ؛ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسُمُومِهَا وَيَضِيقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوؤُكَ، هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ الَّذِي يَجِيءُ بِالشَّرِّ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ
dalam hadits al – bara’ bin ‘azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan tentang orang kafir sehabis mati:
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا مِنَ النَّارِ؛ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسُمُومِهَا وَيَضِيقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوؤُكَ، هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ الَّذِي يَجِيءُ بِالشَّرِّ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ
“gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan juga bukakanlah untuknya suatu pintu ke neraka. hingga panas dan juga uap panasnya mengenainya. kemudian disempitkan kuburnya hingga tulang – tulang rusuknya berimpitan. setelah itu datanglah kepadanya seorang yang kurang baik mukanya, kurang baik pakaiannya, dan juga busuk baunya. ia mengatakan: ‘bergembiralah engkau dengan masalah yang hendak menyiksamu. inilah hari yang dulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). ’ hingga ia bertanya: ‘siapakah engkau? wajahmu merupakan muka yang tiba dengan kejelekan. ’ ia menanggapi: ‘aku merupakan amalanmu yang kurang baik. ’ hingga ia mengatakan: ‘wahai rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’. ” (hr. ahmad, an – nasa’i, ibnu majah dan juga al – hakim)
4. dirobek – robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang terbakar, dipecah kepalanya di atas batu, terdapat pula yang disiksa di sungai darah, apabila ingin keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada jibril dan juga mikail ‘alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:
فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا
فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا
“beritahukanlah kepadaku tentang apa yang saya amati. ” keduanya menanggapi: “ya. ada juga orang yang engkau amati dirobek mulutnya, ia merupakan pendusta. ia berdialog dengan kedustaan kemudian kedustaan itu dinukil darinya hingga tersebar luas. hingga ia disiksa dengan siksaan tersebut sampai hari kiamat. ada juga orang yang engkau amati dipecah kepalanya, ia merupakan orang yang engkau amati dipecah kepalanya, ia merupakan orang yang telah allah ajari al – qur’an, tetapi ia tidur malam (dan juga tidak bangun buat shalat malam). pada siang hari juga ia tidak mengamalkannya. hingga ia disiksa dengan siksaan itu sampai hari kiamat. ada juga yang engkau amati orang yang disiksa dalam tanur, mereka merupakan pezina. ada juga orang yang engkau amati di sungai darah, ia merupakan orang yang makan harta dari hasil riba. ” (hr. al – bukhari nomor. 1386 dari jundub bin samurah radhiyallahu ‘anhu)
5. dicabik – cabik ular – ular yang besar dan juga ganas
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِذَا أَنَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثَدْيَهُنَّ الْحَيَّاتُ، فَقُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ فَقَالَ: اللَّوَاتِي يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِذَا أَنَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثَدْيَهُنَّ الْحَيَّاتُ، فَقُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ فَقَالَ: اللَّوَاتِي يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ
“tiba – tiba saya memandang para perempuan yang payudara – payudara mereka dicabik – cabik ular yang ganas. hingga saya bertanya: ‘kenapa mereka? ’ malaikat menanggapi: ‘mereka merupakan para perempuan yang tidak ingin menyusui anak – anaknya (tanpa sebab syar’i) ’. ” (hr. al – hakim. hadits shahih dari abu umamah al – bahili radhiyallahu ‘anhu. ”)
amalan penyelamat siksa kubur
apa yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur? jawaban atas persoalan mampu di informasikan melalui 2 sisi: global dan juga rinci. jawaban secara global yakni dengan menjauhi seluruh karena yang mendatangkan siksa kubur.
apa yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur? jawaban atas persoalan mampu di informasikan melalui 2 sisi: global dan juga rinci. jawaban secara global yakni dengan menjauhi seluruh karena yang mendatangkan siksa kubur.
trik yang amat efisien, seorang duduk benda sejenak saat sebelum tidur malam, kemudian menghisab pribadinya, apa kerugian dan juga keuntungan pada hari itu.
setelah itu ia memperbarui taubat yang sebenar – benarnya antara pribadinya dan juga allah subhanahu wa ta’ala, kemudian tidur dalam kondisi taubat dan juga berjanji buat tidak mengulangi dosa yang diperbuatnya bila ia bangun pada keesokan harinya.
perihal ini wajib dicoba tiap malam. bila ia mati pada malam itu, hingga ia mati dalam kondisi bertaubat, dan juga bila bangun, hingga ia siap buat bekerja dengan bahagia hati.
karna ajalnya belum datang, sampai – sampai ia masih memiliki peluang menghadap kepada allah dan juga melaksanakan apa yang belum dikerjakannya.
tidak terdapat yang lebih berguna untuk hamba tidak hanya dari trik tidur serupa ini. terlebih bila diiringi dengan dzikir kepada allah dan juga melakukan sunnah – sunnah rasulullah shalallaahu ‘alahi wasallam menjelang tidur.
siapa yang allah menghendaki kebaikan pada pribadinya, tentu ia hendak menemukan taufik – nya.
ada juga jawaban secara rinci, mampu kami sampaikan sebagian hadits rasulullah , berisi uraian tentang perihal yang mampu menyelamatkan dari siksa kubur.
muslim meriwayatkan di dalam shahih – nya, dari salman r. a, ia mengatakan, “aku sempat mendengar rasulullah bersabda, “menyiapkan tali sepanjang satu hari tadi malam lebih baik daripada puasa sebulan beserta shalat malamnya. bila ia wafat, hingga ia diberi balasan atas amal yang dilaksanakannya, diberi pahala berbentuk rezekinya dan juga ia selamat dari tes (kubur). ”
dalam jami’ at – tirmidzi, dari hadits fudhalah bin ubaid, dari rasulullah, dia bersabda, “setiap orang yang wafat disudahi bersumber pada amalnya, kecuali orang yang wafat dalam kondisi mempersiapkan tali kudanya di jalur allah.
sebetulnya amalnya ditumbuhkan menurutnya sampai hari kiamat dan juga ia selamat dari tes kubur. ”
di dalam sunan an – nasa’i disebutkan dari rusydain bin sa’d, dari seorang shahabat nabi shalallaahu ‘alahi wasallam, kalau seseorang pria bertanya, “wahai rasulullah, gimana orang – orang mukmin menemukan siksa di dalam kubur mereka kecuali orang yang mati syahid? ” dia menanggapi, “kilatan pedang yang berkelebat di atas kepalanya sudah cukup bagaikan tes. ”
dari al – miqdam bin ma’fi yakrib, ia mengatakan, “rasulullah bersabda, “orang mati syahid memiliki 6 masalah di sisi allah: dosanya diampuni pada percikan darahnya yang kesatu, ia memandang tempat duduknya dari surga, dilindungi dari siksa kubur, selamat dari ketakutan yang besar, di atas kepalanya diletakkan mahkota kewibawaan, yaqut menurutnya lebih baik daripada dunia dan juga seisinya, menikah dengan 7 puluh 2 bidadari, dan juga ia mampu memintakan syafaat untuk 7 puluh kerabatnya. ”
dari ibnu abbas r. a, ia mengatakan, “seseorang dari shahabat rasulullah mendirikan kemah di atas suatu kuburan, dan juga ia tidak menyangka kalau di tempat itu terdapat kuburannya. nyatanya itu merupakan kuburan orang yang membaca tulisan al – mulk sampai tuntas kala meninggalnya. hingga shahabat itu menemui dia seraya mengatakan, “wahai rasulullah, saya mendirikan kemah di atas suatu kuburan dan juga saya tidak menyangka kalau di tempat itu terdapat kuburannya. nyatanya itu merupakan kuburan orang yang membaca tulisan al – mulk sampai tuntas kala meninggalnya. ”
hingga dia bersabda, “surat al – mulk merupakan pencegah dan juga penyelamat, yang menyelamatkan orang itu dari siksa kubur. ”
di dalam musnad abd bin humaid, dari ibrahim bin al – hakam, dari bapaknya, dari ikrimah, dari ibnu abbas r. a, kalau ia mengatakan kepada seorang, “sudikah engkau bila saya mengantarkan suatu hadits yang membuat kamu terasa bahagia? ”
orang itu menanggapi, “ya. ”
ibnu abbas mengatakan, “bacalah tulisan al – mulk, hapalkanlah dia dan juga ajarkan pula kepada istrimu, anakmu, anggota keluargamu dan juga tetangga – tetanggamu, karna tulisan al – mulk merupakan penyelamat dan juga penentang yang menentang pada hari kiamat di sisi rabb – nya untuk kepentingan pembacanya, dia memohon supaya allah menyelamatkannya dari siksa neraka bila dia berposisi di dalam neraka, dan juga supaya allah menyelamatkannya dari siksa kubur. ”
kemudian rasulullah bersabda, “aku mau sekiranya perihal itu terdapat dalam hati tiap orang dari umatku. ”
abu umar bin abdil – barr mengatakan, “ada riwayat yang shahih dari rasulullah, dia bersabda, “sesungguhnya tulisan (al – mulk) sebanyak 3 puluh ayat mampu berikan syafaat kepada pembacanya, sampai dosanya diampuni. ”
di dalam sunan ibnu majah disebutkan dari hadits abu hurairah r. a, dan juga ia memarfu’kannya, “barangsiapa wafat dunia karna sakit perut, hingga ia wafat bagaikan syahid dan juga ia dilindungi dari siksa kubur, diberi makan dan juga diberi keuntungan berbentuk rezeki dari surga. ”
di dalam sunan an – nasa’i disebutkan dari jami’ bin syaddad, ia berkala, “aku sempat mendengar abdullah bin yasykur mengatakan, “aku sempat duduk berbarengan salman bin sharshad dan juga khalid bin urfuthah, kemudian banyak orang yang menceritakan tentang seorang yang wafat karna sakit perut, sedangkan salman dan juga khalid ini mau sekali melihat jenazah orang itu. hingga salah seseorang di antara mereka berdua mengatakan kepada temannya, “bukankah rasulullah bersabda, “barangsiapa wafat karna sakit perut, hingga ia tidak disiksa di kubur. ”
terdapat pula hadits tentang suatu yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur, ialah hadits yang diriwayatkan abu musa al – madini, yang dalihnya dipaparkan di dalam kitabnya, at – targhib wat – tarhib, dan juga ia juga meleraikannya. ia meriwayatkannya dari hadits al – faraj bin fudhalah, ia mengatakan, “kami diberitahu hilal abu jabalah, dari sa’id bin al – musayyab, dari abdurrahman bin samurah, ia mengatakan, “rasulullah shalallaahu ‘alahi wasallam menghadiri kami, yang kala itu kami berposisi di shuffah, tempat yang biasa ditempati orang – orang fakir miskin, di madinah. dia berdiri di hadapan kami seraya bersabda, “semalam saya bermimpi yang betul – betul luar biasa. saya memandang seseorang pria dari umatku yang dikepung syetan – syetan. ia dikunjungi dzikir kepada allah, yang membikin syetan – syetan itu terbang menjauhinya.
saya pula memandang pria lain dari umatku yang dikepung para malaikat adzab. ia dikunjungi shalat, yang buatnya selamat dari tangan – tangan para malaikat itu. saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang menjulur – julurkan lidahnya karna kehausan. tiap kali ia mendekati kubangan air, ia dicegah dan juga diusir. kemudian ia dikunjungi puasa bulan ramadhan, yang membikin dapat memperoleh air minum sampai kenyang.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku dan juga para nabi yang duduk membentuk sesuatu bundaran. tiap kali orang itu mendekat ke bundaran para nabi itu, hingga ia dicegah dan juga diusir. kemudian ia dikunjungi kesuciannya dari junub, yang menghela tangannya dan juga mendudukkannya di sisiku.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang dikelilingi kegelapan, dari depan, balik, samping kiri dan juga kanannya, atas dan juga bawahnya, dan juga ia dalam kondisi bimbang dalam kegelapan itu. kemudian ia dikunjungi haji dan juga umrahnya, kemudian mengeluarkannya dari kegelapan itu dan juga memasukkannya ke tempat yang cerah bercahaya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang ketakutan oleh kobaran api dan juga jilatannya. kemudian ia dikunjungi shadaqahnya, sampai – sampai shadaqah itu jadi tabir antara pribadinya dan juga api, dan juga pula jadi lindungan untuk kepalanya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang berdialog kepada orang – orang mukmin, tetapi mereka tidak ingin berdialog kepadanya. kemudian ia dikunjungi silaturrahimnya, yang mengatakan, ‘wahai seluruh orang mukmin, ia merupakan orang yang suka bersilaturrahim. hingga berbicaralah kepadanya. ’ hingga mereka juga berdialog kepadanya dan juga menyalaminya, sampai – sampai ia juga menyalami mereka.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang dikepung kalajengking. kemudian dikunjungi amar ma’ruf nahi munkar – nya, sampai – sampai ia selamat dari sengatan kalajengking itu.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang berlutut, yang antara pribadinya dan juga allah terdapat tabir. kemudian ia dikunjungi akhlaknya yang baik, sampai – sampai ia dituntun allah dan juga dibawa ke sisi – nya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang shahifahnya hendak mengarah tangan kirinya. kemudian ia dikunjungi ketakutannya kepada allah, sampai – sampai shahifah itu berposisi di tangan kanannya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang terdapat di balik timbangannya. kemudian ia dikunjungi anak – anaknya yang mati kala masih kecil, kemudian mereka memindahkan timbangan itu.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang berdiri di bibir neraka jahannam, kemudian ia dikunjungi pengharapannya kepada allah, sampai – sampai ia diselamatkan dari tempat itu dan juga ia menyingkir dari situ.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang sudah berposisi di dalam neraka. kemudian ia dikunjungi tangisnya karna cemas kepada allah, kemudian ia diselamatkan dari situ.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang berdiri di atas ash – shirathul – mustaqim yang gemetaran di atasnya sebagaimana pelepah daun yang bergoyang – goyang karna diterpa angin kencang. kemudian ia dikunjungi persangkaan baiknya terhadap allah, sampai – sampai ia jadi tenang dan juga mampu menyeberanginya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang merayap di atas ash – shirath, sering – kali ia merangkak dan juga sering – kali bergantungan. kemudian ia dikunjungi shalatnya, sampai – sampai ia dapat berdiri tegak di atas ash – shirath dan juga mampu melaluinya.
saya pula memandang seseorang pria dari umatku yang menyudahi di ambang pintu surga, dan juga pintu itu ditutup di hadapannya. kemudian ia dikunjungi syahadatnya, sampai pintu itu juga dibukakan menurutnya, kemudian ia dimasukkan ke dalam surga. ”
bagi al – hafizh abu musa, hadits ini hasan, diriwayatkan dari sa’id bin al – musayyab dan juga umar bin dzarr dan ali bin zaid bin jud’an. */ibnu qayyim al – jauziyah, dari kitab ar – ruh.
( sumber: voice – muslim. blogspot. co. id )
0 Response to "Dahsyatnya Siksa Kubur, Ini Amalan Penyelamat Siksa Kubur yang Sering Diabaikan"
Posting Komentar