Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Waspadai 5 Gejala Ini
Kematian Sahabat Nabi yang Satu Ini Mengguncang Arasy dan Ruhnya Disambut 70.000 Malaikat
Salah Satu Sahabat, diantara deretan orang-orang terbaik disekitar Nabi, dialah Saad bin Muadz R.A, golongan Anshar yang masuk Islam usia 31 tahun dan syahid di usia 37 tahun.
Beliau mendapat tempat yang istimewa. Kematiannya mengguncang arasy, ruhnya disambut 70.000 malaikat, jenazahnya dibawa dan diantar puluhan ribu malaikat, hingga para sahabat berkata:
“Tidak ada jenazah yang lebih ringan daripada jenazah Saad, padahal dia adalah berpostur tinggi, gemuk, dan kekar” (Sirah Ibnu Hisyam)
Apa istimewanya Saad? Salah satu yang banyak dilukiskan sejarawan adalah keberanian dan pembelaannya terhadap Islam, keberaniannya yang tiada tanding, dan jiwa ksatrianya yang unggul.
Ketika perang Badar tiba. Nyali kaum muslimin diuji. Bukan saja menghadapi kekuatan Quraisy yang tidak berimbang, tapi tekanan psikologis yang mendera menguji keimanan dan keberanian.
Rasulullah saw. mengumpulkan sahabat-sahabatnya dari golongan Muhajirin dan Anshar untuk bermusyawarah dengan mereka tentang urusan perang Badar.
Rasulullah berkata:
“Kemukakanlah buah fikiran kalian, wahai sahabat…!”
“Kemukakanlah buah fikiran kalian, wahai sahabat…!”
Maka, bangkitlah Sa’adz bin Mu’adz dan berkata,
“Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Anda, kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar, dan telah kami berikan pula ikrar dan janji-janji kami. Maka, laksanakahlah terus ya Rasulullah apa yang engkau inginkan, dan kami akan selalu bersamamu. Dan, demi Allah yang telah mengutusmu membawa kebenaran, seandainya engkau mengadapkan kami ke lautan ini, lalu engkau menceburkan diri ke dalamnya, pastilah kami akan ikut mencebur, tak seorang pun yang akan mundur dan kami tidak keberatan untuk menghadapi musuh esok pagi! Sungguh kami tabah dalam pertempuran dan teguh menghadapi perjuangan. Dan, semoga Allah akan memperlihatkan kepadamu tindakan kami yang menyenangkan hati. Maka, marilah kita berangkat dengan berkah Allah Taala.”
Mendengar perkataan Sa’adz yang mengharukan itu, Rasulullah saw bangga dan gembira, lalu berkata kepada kaum muslimin,
“Marilah kita berangkat dan besarkan hati kalian karena Allah telah menjanjikan kepadaku salah satu di antara dua golongan! Demi Allah, sungguh seolah-olah tampak olehku kehancuran orang-orang itu (Quraisy)”
Sahabat, pertanyaannya, dimanakah posisi kita dalam menunjukkan keberanian membela agama Allah, menyuarakan kebenaran, dan berani mengambil resiko? Wahai Saad. Engkaulah salah satu penghulu kaum Anshar, tauladan kami.
Semoga kami bisa mengikuti langkahmu. Aamiin..
10 Sahabat Rasulullah Yang Dijamin Masuk Surga Dan Didampingi Oleh Para Nabi Disurga, Beserta Profil Dan Biografi Kesepuluh Sahabat Sampai Pada Putera-Puteri Keturunan Mereka Pada Masa Berdirinya Ajaran Islam
Tag:10 Sahabat, Abdurrahman bin Auf, abu bakar as siddiq, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Ajaran Islam, alaihi wa sallam, Ali, Az-zubair, Didampingi, Dijamin, Kesepuluh, Keturunan, Masa, Masuk Surga, Nabi Disurga, Profil Dan Biografi, Putera-Puteri, Rasulullah, Sa’d bin Abi Waqqash, Sahabat, Said bin Zaid, Thalhah, Umar, Utsman
10 Sahabat Nabi Yang Masuk Surga
Dari Abi Dzar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW masuk ke rumah Aisyah ra. dan beliau bersabda, “Wahai Aisyah, maukah kamu kuberikan kabar gembira? Ayahmu (Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.) di surga, temannya adalah Nabi Ibrahim as. Umar di surga dan temannya adalah Nabi Nuh as., Utsman di surga dan aku temannya. Ali di surga dan temannya adalah Yahya bin Zakaria. Thalhah di surga dan temannya Nabi Daud as. Az-zubair di surga dan temannya Nabi Ismail as. Sa’d bin Abi Waqqash di surga dan temannya Nabi Sulaiman bin Daud. Said bin Zaid di surga dan temannya Musa bin Imran. Abdurrahman bin Auf di surga dan temannya Isa bin Maryam. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di surga dan temannya Idris as. Wahai Aisyah, aku junjungan para nabi, ayahmu shiddiqin yang paling utama dan kamu adalah ummul mukminin.”
Dalam Riwayat Hadist Yang lain :
Dari Said bin Zaid ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”10 orang pasti masuk surga. Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Az-Zubair, Thalhah, Abdurrahman bin ‘Auf, Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah, Sa’d bin Abi Waqqash.” (Said bin Zaid) terdiam dan karena Rasulullah tidak menyebutkan yang ke-10. Ketika Said Bin Zaid menanyakan siapakah yang ke-10, beliau menjawab bahwa orang itu adalah dirinya ( Said bin Zaid ) sendiri. ” (HR At-Tirmizy)
Dalam Riwayat Hadist Yang lain :
Dari Abduurahman bin ‘Auf ra. berkata bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Said bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail di surga, dan Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” (HR At-Tirmizy dan Al-Baghawi dalam Al-Mashabih fil Hisan)
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah.
-Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib
atTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah
-usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik setelah Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun. Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20 bulan
– Putera-puterinyanya
a .Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat. Diasaat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejaran kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.
b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.
c dan d. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi
Ia memiliki saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada di barisan kaum musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke madinah dan wafat di zaman Rasulullah saw
Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)
e. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir dan dikuburkan disana. Ibunya adalah Asma’ binti Umais al Khots’amiyyah.
f. Ummu Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah, riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah
Keenam putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementara Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.
2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra
-Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibunya adalah Khantamah binti Hasyim. Riwayat lain menyebutkan binti
Hisyam bin al Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
-Umar masuk islam di Mekah, dan mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah saw
-Putera-puteri Umar
1.Abu Abdurrahman Abdullah
Masuk Islam pada awal datangnya Islam. Berhijrah bersama ayahnya. Dan dia termasuk sahabat pilihan.
2. Hafshah, istri Nabi saw
Ibu Hafshah adalah Zaenab binti Math’un
3. Ashim bin Umar
Lahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya adalah Ummu Ashim Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah
4dan5. Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri Ummu Kultsum binti Ali
bin Abi Thalib.
6. Zaid al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu Kultsum binti
Jarwal al Khuzza’i
7dan8.Abdurrahman al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Lahyah.
9. Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Fakihah.
10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail.
11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti Rafi’ al
Anshariyyah. Dari Bani Amr bin Auf
12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti Harits bin
Hisyam
13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu diteliti lagi.
14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin Umar.
– Umar mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5 bulan. Terbunuh pada akhir DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63 tahun sesuai dengan usia Rasulullah saw. Akan tetapi ada perselisihan pendapat tentang usia beliau ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin Affan ra
Ia adalah cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Abdu Manaf, yang merupakan kakek ke lima.
Nam ibunya adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abdi Syams bin Abdu Manaf. Sementara Ibnya adalah putri Ummul Hakim al Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah). Menikahi 2 puteri Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 12 tahun kurang 10 hari. Ada riwayat menyebutkan kurang12 hari.Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35
Hijriah ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia meninggal pada usia 82 tahun.
Putera-puteri Beliau:
1. Abdullah al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri Rasulullah saw.
Meninggal dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk liang lahat saat penguburannya.
2. Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti ‘Azwan, saudari
Utbah
3. ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka dilahirkan oleh Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari kabilah Azd daerah Daus
7,8 dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh Fatimah binti Walid bin Abdu Syams bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai keturunan. Meninggal dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh Ummul Banin binti Uyainah bin Hisn bin Hudzaifah bin Zaid
11, 12, 13. Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh
Ramlah binti Syaibah bin Rabiah
14,15,16. Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra. Mereka dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin Ahwas bin Amr bin Tsa’labah bin Harits bin Hisn bin Dhamdham bin Adyy bin Janab bin Kalb bin Wabrah
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib ra
Dia adalah cucu Abdul Mutthalib, sepupu Rasulullah saw.
Dia dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Fatimah adalah wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah saw.
Ali bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri Rasulullah saw. Kemudian lahirlah hasan, Husein dan Muhassin dari pernihan ini. Tetapi Muhassin wafat tatkala masih kecil.
-Putera-Puteri yang lain
1.Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah binti Ja’far, dari
Bani Hanifah.
2,3. Umar bin Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro
4. Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa. Ia terbunuh bersama Husein
5,6,7,8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka saudara seayah dan seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul Banin al Kilabiyah.
9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya keturunan. Mereka dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud anNahsyaliyyah
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari Asma’ binti Umais
12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang budak yang bernama Daraj.
13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahikan Ummu Sa’d binti
Urwah bin Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab as Sughra, Ummu Kultsum as Sughra, Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya Jumanah), Ummu Salamah, Maimunah, Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini dilahirkan dari para ibu yang berbeda-beda.
Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan lebih beberapa hari. Ada beberapa pendapat berbeda mengenai hari. Ia mati terbunuh saat usianya 63 tahun. Ada beberapa riwayat lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun, 57 tahun. Pada saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah ra
Ia cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah / keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Thalhah
Adalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami. Nama asli al Khadrami adalah Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin Iyadh bin Sidq. Ibunya masuk islam dan wafat dalam islam.
Thalhah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Uhud dan peperangan setelahnya. Dia tidak turut dalam Perang Badar karena saat itu ia di Syam untuk berdagang. Tetapi Rasulullah saw memberikannya harta rampasan perang Badar dan menetapkannya sebagai ahli Badar.
-Diantara Putera-Puterinya:
1,2. Muhammad asSajjad,dan Imran
Muhammad asSajjad terbunuh bersama ayahnya.Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy
3. Musa bin Thalhah. Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad bin
Zurarah.
4,5,6. Ya;kub, Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu Aban binti Utbah bin
Rabiah
7,8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu Bakar as
Shiddik ra
9. Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris binti Qasamah bin
Handzalah at Thaiyyah.
Seluruh Putera puteri Thalhah 11 orang. 2 anak yamg lain ada riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun riwayat kurang kuat. Thalhah terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia
62 tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam ra
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin Kilab. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Qushayy bin Kilab, yang merupakan kakek ke lima.
-Ibunya:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk Islam dan
Hijrah ke Madinah.
Zubeir berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah . Ia disebut hawaryy Rasulullah saw.
– Diantara Putera-Puterinya:
1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8. Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir, Khadijah al Kubro, Ummul Hasan, Aisyah . Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun. mereka dilahirkan Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah. mereka dilahirkan Rabbab binti Unaif al Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan Zaenab binti Bisyr dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20 Zaenab binti Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu’aith
21. Khadijah asShughra. ia dilahirkan alJalal binti Qais dari Bani Asad bin
Khuzaimah.
Seluruh putera puteri Zubeir 21 orang.
Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 67 tahun.Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.
-Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi
Manaf
Sa’ad masuk islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Ia berkata:
“Saya adalah orang ketiga yang masuk Islam“
Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang yang pertama kali melontarkan anak panahnya di perang fi sabilillah. Adapun lontaran anak panahnya diarahkan pada sebuah pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan. Pertemuan 2 pasukan itu terjadi dekat Rabigh di awal tahun pertama Rasulullah saw datang di Madinah.
– Diantara Putera-Puterinya:
1. Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj
2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid
3,4 Amir da Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis
5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah mereka Bani Sa’d
Wafat di istananya di Aqiq, yang jaraknya 10 mil dari Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi tahun 55 H. saat itu ia berusia
70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.
8. Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin Amr ra
Ia cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy.
Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid, dari Bani Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.Namun ia tidak turut dalam Perang Badar.
Diantara Puteranya adalah Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata: Said anaknya sedikit, dan diantar mereka tinggal di luar Madinah.
Said meninggal tahun 51 H. saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’. Riwayat lain menyebutkan al’Anqa’binti Auf bin
Abdul Harits bin Zuhrah.ia masuk Islam dan hijrah
Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan setelahnya bersama Rasulullah saw. Dalam riwayat sahih disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah menjadi makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.
– Diantara Putera-Puterinya:
a. Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah
c. Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan nama ini Abdurrahman dijuluki (abu Muhammad)
d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail. mereka dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi Manaf
Ummu Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah seorang yang telah baiat pada Rasulullah saw. Dan seluruh putera Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi perawi hadis.
Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia dilahirkan Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud bin Sya’ban
Halim al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan Sahlah binti Suhail bin Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin Abu Hudhaifah bin Utbah Abdullah al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari bani Abdil Ashal. Abu Bakar bin Abdurrahman dan Abu Salamah al Fakih, ia Abdullah al Ashghar. Ibunya adalah Tumadhir binti al Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy pertama yang dinikahi lelaki Quraisy. Abdurrahman bin Abdurrahman dan Mus’ab bin Abdurrahman. Mush’ab pernah menjadi tawanan polisi Marwan bin Hakam di Madinah.
Abdurrahman meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H saat kekhalifahan Usman bin Affan.Usman ikut menyolati jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik. Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Fihr bin Malik.
Abu Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah, sebelum Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut serta dalam Perang Badar dan beberapa peperangan setelahnya bersama Rasulullah SAW. Pada saat Perang Uhud, ia mencabut dua gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap di wajah Rasulullah saw dengan gigi depannya.Akibatnya, tanggallah 2 giginya
-Keturunan Abu Ubaidah ra:
Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu Ubaidah.
– Wafatnya:
– Abu Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit tha’un amwas pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa Amta’. Saat itu usianya 58 tahun. Muadz bin Jabal ra ikut menshalati jenazahnya. Ada riwayat lain menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah membunuh ayahnya yang saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah menurunkan ayat:
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak- anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
Umamah binti Abu al-Ash, Cucu Perempuan Rasulullah
Umamah binti Abu al-Ash merupakan salah seorang cucu kesayangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pernah menggendongnya tatkala shalat. Sehingga kita pun tahu tata cara shalat sambil menggendong bayi. Berikut ini kisah singkat tentang keluarga nabi ini.
Nasabnya
Umamah merupakan putri dari Abu al-Ash bin ar-Rabi’ bin Abdu al-Uzza bin Abdu asy-Syams bin Abdu Manaf bin Qushay. Ibunya adalah Zainab putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umamah adalah cucu pertama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga wajar ia disebut sebagai kesayangan Nabi. Sebagaimana umumnya seorang kakek mendapatkan cucu pertama.
Dari sisi nasab, tentulah Umamah memiliki nasab terbaik. Ia terlahir dari keluarga terbaik. Kakeknya manusia paling mulia. Dan neneknya, Ummul Mukminin Khadijah radhiallahu ‘anha, juga merupakan wanita terbaik di dunia dan akhirat. Dan ibunya adalah putri tertua Nabi.
Sementara ayahnya, Abu al-Ash, adalah seorang laki-laki Mekah yang dikenal memiliki akhlak mulia. Ia juga digelari al-amin (yang jujur dan terpercaya) oleh penduduk Mekah. Seorang pedagang yang jujur. Menunaikan hak-hak orang lain. Ia sangat menaruh hormat dan cinta kepada mertuanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terbukti dengan seringnya ia berkunjung ke rumah ayah mertuanya itu karena menaruh hormat pada beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memujinya di depan para sahabat:
حَدَّثَنِي فَصَدَقَنِي، وَوَعَدَنِي فَأَوْفَى لِي …
“Ia berkata padaku dengan jujur. Dan memenuhi janjinya padaku…” (Muttafaqun ‘alaih: al-Bukhari No.2943 dan Muslim No. 2449).
Kedudukan Umamah di Hati Rasulullah
Umamah adalah cucu kesayangan Rasulullah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat sambil menggendong Umamah binti Abu al-Ash di bahu beliau. Apabila rukuk, beliau letakkan. Saat berdiri, beliau gendong kembali (ath-Thabaqat al-Kubra Cet. al-‘Alamiyah 8/23).
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah diberikan sebuah kalung oleh seorang perempuan. Belau bersabda,
لَأَدْفَعَنَّهَا إِلَى أَحَبِّ أَهْلِي إِلَيَّ
“Aku akan memberikan hadiah ini kepada keluargaku yang paling aku cintai.”
Aisyah pergi bersamanya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Umamah putri Zainab, dan mengelungkan hadiah itu di lehernya (al-Isti’ab fi Ma’rifati al-Ash-hab 4/1789. Riwayat Ahmad dalam Musnadnya 6/101. Syaikh Syu’aib al-Arnauth mengomentari: sanadnya dhaif).
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bercerita bahwa an-Najasyi memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perhiasan. Di antara perhiasan tersebut adalah sebuah cincin emas. Beliau ambil cincin itu dan mengirimkannya kepada putrinya Zainab. Beliau berkata,
تَحَلِّي بِهَذَا يَا بُنَيَّةُ”
“Berhiaslah dengan ini wahai cucuku.” (ath-Thabaqat al-Kubra Cet. al-‘Alamiyah 8/186. Sunan Abu Dawud No.4235, 2/493, dihasankan oleh al-Albani).
Umamah pun mengenakannya. Dan menikmati kasih sayang, perhatian, dan kelembutan kakeknya.
Pernikahan Umamah
Fatimah binti Rasulullah radhiallahu ‘anha -bibi Umamah- berwasiat agar Ali bin Abu Thalib menikahi Umamah sepeninggal beliau. Setelah Fatimah wafat, Ali pun menikai Umamah. Sepeninggal Ali, Umamah dinikahi az-Zubair bin al-Awwam kemudian al-Mughirah bin Naufal radhiallahu ‘anhuma.
Ia tidak memiliki keturunan dari pernikahannya. Sehingga Zainab putri Rasulullah tidak memiliki cucu (al-Isti’ab fi Ma’rifati al-Ash-hab 4/1789).
Wafatnya
Umamah binti Abu al-Ash radhiallahu ‘anhwa wafat tatkala berstatus sebagai istri al-Mughirah bin Naufal bin al-Harits radhiallahu ‘anhu. Dan referensi-referensi sejarah tidak menyebutkan detil tentang wafatnya.
امامة-بنت-ابى-العاص
Sumber :
islamidia .com
lifestyle.kompas .com
alodokter .com
islamidia .com
lifestyle.kompas .com
alodokter .com
0 Response to "Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Waspadai 5 Gejala Ini"
Posting Komentar